LaporanTutorial Blok 11 Skenario 2 Part 1 . 10 95 Download (0) 95 Download (0)
Iamenambahkan, Ombudsman RI juga menyimpulkan bahwa Menteri Dalam Negeri telah melakukan maladministrasi karena tidak menindaklanjuti Putusan Mahkamah Konstitusi No. 67/PUU-XIX/2021 dan No. 15/PUU-XX/2022 dengan menyusun peraturan turunan sebagai pedoman pelaksanaan pengangkatan Penjabat Kepala Daerah. "Dengan demikian,
KumpulanBerita PENGISI SUARA: Momen Pengisi Naskah Suara Berita saat Bacakan Surat Atalia Untuk Eril, Publik: Semua Yang Baca Pasti Teteskan Air Mata. SUARA.COM 4 Fakta Pengisi Suara Doraemon yang Meninggal Dunia "Ada yang marahan, ada yang ini. Nah beliau sebagai penasihat," kata rekan Nurhasanah, pengisi suara Doraemon.
ApakahAnda mencari Naskah Bahasa Inggris Templat suara? Pikbest telah menemukan 2642 efek suara bebas stok Naskah Bahasa Inggris hebat. Lebih banyak royalti gratis,Naskah Bahasa Inggris templat,Gratis unduh untuk penggunaan komersial,Silakan kunjungi PIKBEST.COM
Vay Nhanh Fast Money. ï»żarticle{Aminuddin2021PsikoanalisisTD, title={Psikoanalisis Tokoh dalam Naskah âSuara-Suara Matiâ Karya Manuel van Loggem}, author={Aminuddin Aminuddin and Dewi Alfianti}, journal={Pelataran Seni}, year={2021} }
Foto iStock As cançÔes que compĂ”em uma cerimĂŽnia de casamento refletem cada etapa de maneira Ășnica e, muitas vezes, relacionam momentos especiais entre o casal, seus pais, padrinhos e convidados. Com a mĂșsica para a saĂda dos noivos nĂŁo Ă© diferente e soma-se ainda ao momento de felicidade por terem acabado de realizar o sonho do casamento. Independentemente do estilo de vocĂȘs, quando a canção final retrata a alegria do momento e tem algum significado para o casal, a emoção Ă© garantida. Pensando em tudo isso, reunimos sugestĂ”es de mĂșsicas para diversos tipos de saĂda e, ainda, dicas super valiosas de como escolher a mĂșsica ideal para a sua cerimĂŽnia. Confira! SugestĂ”es certeiras para ajudar na sua escolha MĂșsicas para uma saĂda clĂĄssica Se vocĂȘs sĂŁo um casal do tipo tradicional e que querem fazer uma saĂda da cerimĂŽnia digna de um filme, as opçÔes clĂĄssicas podem ser interessantes. AlĂ©m disso, elas sĂŁo atemporais e serĂŁo sempre triunfais e MĂșsicas para uma saĂda romĂąntica Casamento tem tudo a ver com romance e essas escolhas de mĂșsicas vĂŁo emocionar qualquer um. Esse momento Ă© muito especial porque marca os primeiros instantes de casados do casal, entĂŁo nada melhor do que uma mĂșsica que transmita todo esse amor sentido pelos dois. MĂșsicas para uma saĂda animada JĂĄ se vocĂȘs sĂŁo o tipo de casal que quer começar a festa jĂĄ na saĂda da cerimĂŽnia, nada melhor do que uma mĂșsica que funcione como um âesquentaâ para as comemoraçÔes. Vale lembrar que essas sĂŁo apenas sugestĂ”es e vocĂȘ pode escolher qualquer mĂșsica animada que tenha a ver com o casal e com esse momento tĂŁo feliz. MĂșsicas para uma saĂda moderna As mĂșsicas geralmente remetem Ă uma Ă©poca e uma canção moderna Ă© perfeita para marcar a data do casamento. Imagina assistir ao vĂdeo do casamento daqui alguns anos e se lembrar de todo o contexto que a mĂșsica da saĂda trouxe? VocĂȘ pode escolher qualquer mĂșsica que goste e que faça lembrar o casal de alguma forma. Sem contar que os convidados vĂŁo adorar! Gostou da seleção? EntĂŁo continue aqui para descobrir como escolher a ideal para o seu casamento. O que considerar na hora de escolher a mĂșsica de saĂda Afinal, como selecionar apenas uma mĂșsica em meio a tantas opçÔes? Consultamos um profissional que estĂĄ mais do que acostumado a orientar casais na escolha das cançÔes de cada momento da cerimĂŽnia, o maestro e diretor do Grupo Sonata, LaĂ©rcio Hernane. Para ele, o encerramento da cerimĂŽnia Ă© um momento alegre e festivo, âvocĂȘs acabaram de se casar e chegou a hora de comemorar o inĂcio de um novo futuro, entĂŁo Ă© isso que a mĂșsica deve refletir. Eu recomendo sempre uma mĂșsica bem animada, mas que tenha a ver com o casalâ, declara o maestro. Confira agora as dicas do que levar em consideração ao escolher a canção final. A histĂłria de vocĂȘs esse Ă© o mais importante a ser pensado a dois, na opiniĂŁo do maestro LaĂ©rcio Henrique, afinal, todo casal tem mĂșsicas que se tornaram especiais durante o relacionamento. EntĂŁo, por que nĂŁo escolher aquela que mais marcou a uniĂŁo de vocĂȘs para a saĂda da cerimĂŽnia? Com certeza ela serĂĄ cheia de significado para vocĂȘs e seus convidados. O gosto pessoal Ă© muito legal quando a mĂșsica de saĂda dos noivos tambĂ©m se identifica com o gosto musical de cada um. Se vocĂȘs gostam do mesmo estilo musical, fica fĂĄcil. Mas se divergem muito, tentem pensar no estilo que mais combina com vocĂȘs como um casal. O resultado disso Ă© um encerramento com a cara dos dois. A mensagem da mĂșsica item importantĂssimo especialmente com mĂșsicas estrangeiras. HĂĄ cançÔes que possuem melodias lindas, mas seus versos nĂŁo sĂŁo tĂŁo felizes quanto parecem. Quer um exemplo? Muita gente acredita que a mĂșsica âYouâre Beautifulâ, de James Blunt, Ă© uma declaração de amor, quando na verdade trata-se do sofrimento de um relacionamento que acabou. EntĂŁo nĂŁo se deixe enganar pela melodia, dĂȘ aquela pesquisada no Google para entender direitinho o que a letra diz, ok? O estilo do casamento levando em consideração todos os itens acima, este acaba sendo automĂĄtico. Mesmo assim, Ă© sempre bom ter em mente que a mĂșsica final deve estar em harmonia com o estilo do casamento. JĂĄ pensou em uma cerimĂŽnia clĂĄssica se encerrando com um rockân roll? NĂŁo combina muito, nĂ©? Se mesmo depois de tudo isso vocĂȘs nĂŁo chegarem a uma conclusĂŁo, LaĂ©rcio recomenda partir para a lista de mĂșsicas tradicionais jĂĄ consagradas para casamentos. NĂŁo tem erro! De qualquer forma, nĂŁo tenha medo de ousar, leve a sua ideia para o grupo que tocarĂĄ na sua cerimĂŽnia e deixe que eles transformem o sonho de vocĂȘs em mĂșsica! Priscilla Ăzara Jornalista por teimosia, contadora de histĂłrias por paixĂŁo. Vive uma vida editada, Ă© alucinada por cachorros e chocolate, ama viajar e ainda procura na caixa de correios a sua cartinha de Hogwarts. Ver mais conteĂșdos de Priscilla Ăzara
Skip to content Tentang DKJPengurus HarianKomiteKontak Ulasan Pementasan âSuara Suara Matiâ Ulasan Pementasan âSuara Suara Matiâ Bagaimana pun sebuah pertunjukkan teater membutuhkan apreasiasi sekaligus pemikiran untuk pengembangannya. Istilah teater remaja dan amatir perlu diposisikan dengan tepat. Teater Cermin dengan fasilitas gedung yang kurang memadai serta pendanaan yang dapat dibilang minim untuk sebuah pertunjukkan sama dengan kelompok teater âremajaâ umumnya telah menjadi âmartirâ. Namun dengan program pembinaan Komite Teater DKJ, diharapkan muncul grup-grup teater yang dapat tampil jauh lebih baik dan terencana. Di atas panggung proscenium Gelangang Remaja Jakarta Barat, setting pentas dengan meja, tempat tidur, dan beberapa dekorasi seadanya dapat dikatakan cukup membantu dalam menghadirkan suasana kenyataan teater di hadapan penonton. Namun naskah Suara Suara Mati karya Manuel Van ? âdalam katalog undanganâ seharusnya drama pendek satu babak karya Manuel van Logem hanya mengalir sejauh kata-kata yang diucapkan, dengan istilah sutradara sendiri baru mengikuti text-bookâ, sebenarnya tidak lagi menjadi terbatas pada pembenaran bahkan apologi. Karena bagaimanapun, meminjam istilah yang dikemukakan salah satu penonton yang ikut dalam diskusi, sutradara dan aktor / pemain /pelakon wajib mempertanggungjawabkan apa yang ditampilkannya, yang dengan demikian, akan mempengaruhi kredibilitasnya. Sekadar alasan yang diliputi kerendahan hati barangkali ada tempat dan waktunya. Naskah drama pendek ini bercerita tentang âpersahabatan yang jarang terjadi, sudah merupakan tri tunggalâ antara seorang suami yang lumpuh dengan istri muda dan sahabatnya. Teks naskah ini saja dapat mengundang diskusi, misalnya bagaimana dengan tata bahasa dan terjemahan dari bahasa aslinya ke bahasa Indonesia. Suara-suara mati itu sendiri adalah simbol dari suara-suara anak mereka yang sudah mati, juga dari kesetiaan dan pergumulan pikiran dan perasaan diantara mereka sendiri. Naskah drama ini sangat menarik sebagai naskah drama bagi teater pemula tetapi juga untuk grup teater yang serius, mengingat dramaturgi naskah yang cukup menantang dalam pelakonannya. Lebih dari itu, drama ini juga dapat menjadi ajang pergumulan aktor. Seorang aktor dalam melakonkan âteater naskah realisâ mau tak mau, suka tak suka, menyandarkan diri pada setiap teksâ yang ada; karena lebih dari itu adalah apa yang ada dibalik kata-kata text itu sendiri, yang lalu dapat menghadirkan sebuah drama. Melakonkan naskah saduran karya asing sebenarnya memiliki tantangan sendiri. Karena selain masalah terjemahan, ada banyak persoalan yang perlu dicermati, misalnya penafsiran dan adaptasi terhadap kondisi Indonesia. Pergelaran Teater Cermin kali ini terlihat belum sejauh itu, padahal masalah adaptasi kini menjadi sangat penting bagi naskah saduran yang akan menjadikan pertunjukan teater lebih menarik dan memikat sebagai ajang diskusi yang lebih mendalam dan bahkan dapat melibatkan banyak disiplin seni atau ilmu lainnya. Sebuah kelompok teater, bagaimanapun, dituntut untuk menampilkan sesuatu yang justru kini menjadi masalah baik lokal, nasional, dan internasional. Sutradara Anto Ristargi; apakah menyerahkan begitu saja pemahaman naskah kepada aktor, atau sejauh mana peran sutradara mendampingi lalu dapat mengolah adegan demi adegan pada setiap babak, yang dengan demikian mempermudah aktor memahaminya, dan dengan demikian menantang aktor melakonkannya di atas panggung? Buku kerja sutradara terang menjadi basis pemahaman dan perdebatan utama bagi sutradara, aktor, artistic director, bahkan stage manager, music director, dan umumnya semua staf. Peran sutradara dalam hal ini sangat penting motivator bagi aktor, problematika teknik lakon, dramaturgi; berdasarkan naskah. Penyutradaraan Anto Ristargi kiranya dapat lebih jauh lagi dalam penguasaannya atas naskah, blocking, dan pemeranan. Naskah adalah sumber permasalahan utama. Dan dari situ, berdasar pemilahan-pemilahan setiap babak, lalu dan terutama âadeganâ, maka akan kita dapati bagaimana bangunan drama itu terbangun sejak awal hingga akhir. Pada bagian akhir kelemahan sutradara yang tak dapat menampilkan drama yang sesungguhnya, tak hanya menjadi masalah sutradara tetapi juga aktor; akan membuat penonton kecewa, apalagi bagi mereka yang telah mengetahui naskah drama yang ditontonnya. Dari diskusi yang terjadi, banyak penonton tidak merasakan drama yang sesungguhnya dari pagelaran Teater Cermin ini. Pelaku Lisa Ristargi, Aldy Saza, Yoss Parbu, Karsimin. Aktor teater naskah realis, lagi-lagi menyandarkan diri pada naskah. Boleh jadi teknik awal dengan menghapal naskah. Tetapi ketika aktor hadir di atas pentas, maka aktor akan menjadi seperti watak karakter. Ada beberapa teori yang dapat dipergunakan oleh aktor sejauh pemahaman dan interpretasi sutradara, dari kesepakatan yang ada dalam buku kerja sutradara. Di dalam teater, umumnya aktor adalah âlebih pentingâ dan menjadi pusat perhatian penonton. Lisa Ristargi telah berupaya maksimal menjadi perempuan yang menjadi korban âkesetiaanâ. Jika sutradara menekankan pada â ketika kesetiaan telah ternoda, maka kemudian âŠ.â kesetiaan telah ternoda, maka seluruh bangunan interpretasi naskah sutradara bertumpu pada kesetiaan telah ternoda. Penghayatan dan permainan Lisa tak diragukan. Umumnya aktor Indonesia sangat menghayati peran, dan dapat mengekspresikannya dengan baik. Mungkin masalah kesadaran ruang saja dan teknik akting, misalnya bagaimana âmembagiâ ekspreasi pada lawan main tetapi juga sekaligus pada penonton. Demikian juga dengan aktor yang lain Aldy Saza, Yoss Parbu, Karsimin, ekspresi yang baik menjadi tak dapat dinikmati penonton, karena pada beberapa bagian membelakangi penonton. Profil dan membelakangi penonton memang menjadi âkesengajaanâ pada beberapa teori akting, tetapi hal ini masih menjadi perdebatan penting. Aktor Teater Cermin, saya pikir, masih lebih perlu menghadapi penonton ketimbang membelakangi spektator. Masalah aktor setelah naskah, adalah bagaimana âmendagingkanâ sastra teks, kata di atas panggung. Penghayatan secara internal tak dapat dipisahkan dengan ketrampilan tubuh yang luwes dan suara yang dapat mencapai relung-relung hati dan pikiran penonton. Lisa telah menunjukkan bakat yang cukup untuk ini, kendati memang beberapa masalah teknis seperti blocking dan suara intonasi, pitch masih perlu dilatih lebih baik lagi. Artistik Gie; musik Ary Bunga Camar; kostum; dan penata lampu; secara umum baik. Musik memang memiliki kekuatan yang luar biasa untuk turut membangun suasana. Tetapi keseluruhan musik menjadi begitu mencekam. Drama âSuara Suara Matiâ dapat juga dikatakan sebagai suatu rangkaian bunyi yang dihasilkan alat musik dan suara kata-kata yang diucapkan aktor. Namun antara suara aktor dengan bunyi musik pada banyak adegan tidak sinkron menunjang dramaturgi naskah. Tidak semua bagian lakon kira saya, perlu diisi musik. Keheningan dan aktor yang diam tanpa suara bahkan â tak berekspresiâ sebenarnya perlu juga dan memang dimaksudkan juga dalam drama ini. Kostum biasanya untuk teater remaja jarang diperhatikan secara khusus selain umumnya memakai kostum yang ada, bukan merancangnya sendiri. Kostum untuk pagelaran kali ini memang tidak ada suatu rancangan khusus. Sebenarnya suatu rancangan kostum tidak mesti sesuatu yang sama sekali baru, tetapi kreativitas yang ada dapat membuat âperencanaanâ menjadi bagian yang dipikirkan untuk sebuah pementasan. Penataan lampu yang lemah, yang hanya mengandalkan beberapa lampu pijar biasa akan menyulitkan semua bagian artistik pergelaran ini. Standar tata cahaya di dalam teater memang sangat tidak diperhatikan, padahal lampu dan penataannya sangat berperan besar. Bayangkan pemain yang sudah âberaktingâ baik tetapi tidak didukung cahaya dan penataannya, maka âaktingâ tersebut tidak sampai kepada penonton. Penataan lampu dengan gelatineâ warna yang tidak sesuai dan tidak tepat akan menghasilkan efek warna yang sama sekali bertentangan dengan maksud adegan. Lampu sebeng dan lampu kaki, sebenarnya standar cahaya yang mesti dimiliki oleh sebuah gedung teater, tetapi apakah ini lalu menjadi sebuah hal yang mustahil? Diskusi & Produksi Yang sangat menarik dan menjanjikan adalah Diskusi yang terjadi setelah pergelaran, dan pergelaran ini adalah Produksi XV Teater Cermin. Penonton tak beranjak tetapi memberikan komentar dan masukan. Suasana yang terjadi adalah seperti sebuah workshop dan sharing dalam sebuah gerakan teater. Hal ini sangat penting karena teater lalu bukan hanya menjadi sebuah tontonan, lalu penonton pulang, tetapi terjadi dialog dengan penonton. Tradisi diskusi ini sebenarnya tradisi teater timur di mana sifat konperensi sangat dominan. Sutradara dengan rendah hati menyatakan bahwa pergelaran ini masih dalam âproses pembelajaranâ. Beberapa penonton secara terus terang mengatakan bahwa mereka tak dapat menangkap apa yang diinginkan naskah. Ada juga yang kecewa karena menilai sutradara tak dapat mempertanggungjawabkan pergelaran ini, di samping mendapat kesan sutradara tak mampu mengarahkan aktor. Kritik umumnya menyangkut penyutradaraan. Satu hal perlu dicatat adalah, pagelaran ini merupakan produksi ke-XV, berarti dapat dikatakan kelompok teater ini telah memiliki anggota yang cukup banyak. Pembinaan untuk kelompok teater ini sungguh penting mengingat jumlah produksi, jumlah anggota, dan produksi yang telah dilaksanakan. Untuk itu, penulis secara khusus menyarankan program pembinaan kelompok teater seperti berikut di bawah ini Saran. Moderator dan pendampingan INDRAJA dan GRJB perlu diacungi jempol. Moderator dalam diskusi telah dapat memfasilitasi dan menampung saran dan pendapat para penonton yang turut berdiskusi, sehingga sejak awal hingga akhir diskusi berjalan dengan lancar. Untuk itu semua acara ini telah berhasil baik dan dapat menjadi acuan untuk program teater selanjutnya. Saran âą Pembinaan organisasi dan pengembangan produksi Kelemahan kelompok teater umumnya adalah organisasi dan produksi. Menyangkut masalah non-artistik, karena umumnya seniman tidak berorganisasi, sehingga masalah waktu, hubungan eksternal, hingga pendanaan menjadi terabaikan. Dengan pembinaan organisasi dan produksi dapat membuat kelompok teater sudah mempersiapkan rencana produksi bahkan untuk 1 -2 tahun ke depan. âą Skrip naskah dan workshop artistic Kelompok teater juga lemah dalam pilihan naskah, karena kurang adanya pilihan kecuali dari Bank Naskah â DKJ, disamping memang sangat tergantung dari karya terjemahan yang ada. Naskah saduran bahasa Indonesia sebaiknya lebih dapat diutamakan, di luar dengan teknik pergelaran / artistiknya maupun pelakonan; tetapi apreasi atas naskah-naskah teater sangat penting untuk kelompok teater, â seperti Teater Cermin-, di mana pengenalan akan naskah, di luar dari kemudian akan mementaskannya, dapat membuat kelompok teater itu sendiri menjadi lebih aktif, misalnya dalam diskusi atau hal-hal terjemahan, yang pada gilirannya akan mempererat anggota kelompok teater itu sendiri lalu juga dengan masyarakat sekitar lokasi kelompok teater tersebut. Bersama itu pula, dengan diadakannya workshop teater dari pembinaan Komite Teater, yaitu menghadirkan beberapa praktisi yang berpengetahuan dan berpengalaman, baik dari kalangan akademisi maupun dari seniman teater senior, akan membangkitkan semangat kelompok teater remaja, di samping menambah pengetahuan dan wawasan teater kelompok tersebut. Workshop di sini dapat dalam rangka sebuah pementasan yang akan diselenggarakan oleh kelompok teater tersebut, namun juga dapat berupa workshop tersendiri untuk menambah pengetahuan dan pengalaman teater tersebut. Workshop yang terakhir ini akan memperluas wawasan dan membuat anggota kelompok teater dihadapkan pada sekian kemungkinan dan genre teater, dan kemudian mereka dapat memilihnya. Dapat pula workshop tersebut sesuai dengan permintaan kelompok teater tersebut. Misalnya workshop teater naskah realis dengan menampilkan pembimbing yang menguasai Teori Stanislavskyâ atau Brechtianâ. âą Sarana gedung Sebenarnya dengan adanya Gelanggang Remaja, bahkan juga dengan Pusat Diklat pada setiap bagian Walikota Jakarta, maka kelompok teater dapat berlatih dan membuat pergelaran. Sarana setiap Gelanggang tentunya tidak memadai karena umumnya untuk acara-acara bersifat umum bukan khusus untuk teater. Untuk itu, setiap GR mungkin dapat disediakan sendiri peralatan umum yang akan sangat membantu bagi pementasan teater, terutama lampu, foot-lamp, juga peralatan dekor. INDRAJA dalam hal ini dapat diharapkan menjadi tempat untuk pengaturan dan penyimpanannya. Demikianlah pengamatan singkat tentang Suara Suara Mati oleh Teater Cermin, dan saran untuk program Komite Teater DKJ, kiranya âproyek teaterâ ini dapat menjadi program berkelanjutan. Ulasan oleh Ronny P. About the Author DKJ Dewan Kesenian Jakarta DKJ adalah lembaga otonom yang dibentuk oleh masyarakat seniman dan untuk pertama kali dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 7 Juni 1968. DKJ bertugas sebagai mitra kerja gubernur untuk merumuskan kebijakan serta merencanakan berbagai program guna mendukung kegiatan dan pengembangan kehidupan kesenian di wilayah Jakarta. Related Posts
Suara Suara Mati Karya Manuel Van Loggem Para pelaku Suami Istri Bujang SahabatDEKOR RUANGAN INI MERUPAKAN KAMAR YANG BERNUANSAKAN KEMURAMAN, DENGAN KURSI-KURSI YANG BERAT. RUANGAN INI RUANGAN BACA BIBILIOTEKâ UNTUK AKSEN PRIBADI YANG LEBIH NYATA PADA TOKOH SUAMI. DAN LEBIH PENTING DAPAT MENGGUGAH KENANGAN MASA SILAM SAAT SAHABAT SERING KALI MENGUNJUNGI TEMPAT ITU. PINTU CUMA SATU DI BAGIAN BELAKANG, SEBAB KELUAR MASUKNYA ORANG-ORANG DALAM DRAMA INI PENTING SEKALI. RUANGAN SANGAT TERATUR DAN PENUH SELERA. ISTRI Jadi keluar sendiri lagi kau, Pak? SUAMI Ya, manis! Dan seperti yang kau lihat, dapat juga. Yah, ingin aku sekali-sekali tak perlu dipapah orang lain kalau berjalan. Ingin sekali-sekali aku tinggal sendirian. ISTRI Tidakkah kau merasa sakit? SUAMI Bukan main! Sekarang pun masih terasa. ISTRI Baiklah. Aku tolong kau. ISTRI MENUNTUN SUAMINYA. PERLAHAN MENUJU KURSI. SUAMI MELETAKKAN TONGKATNYA SUAMI Ambilkan surat-surat yang mesti aku kerjakan sekarang. Ingin aku selesaikan sekali. ISTRI Tidakkah lebih baik kau tangguhkan saja? SUAMI Tidak! Aku masih punya sisa semangat yang aku kumpulkan untuk berjalan-jalan tadi. Sekarang ingin kuhabiskan. ISTRI Banyak yang dikerjakan? SUAMI Hanya beberapa surat yang masih harus kutandatangani. Lainnya sudah kuselesaikan. Istri mengambil pulpen dari dalam saku baju suaminya dan memberikannya pada tangan kiri, kemudian dikeluarkan surat-surat dari dalam map ISTRI Pak, mengapa tak kau kuasakan saja padaku, untuk menandatangani surat-surat itu. kau sakit dan lelah. SUAMI Kalau aku yang menuliskan sendiri namaku, bagaimana susah dan jeleknya, maka seolah-olah aku telah memindahkan sebagian dari diriku ke dunia lain. Jelas tampak di hayalku sendiri, sama-sama rusak dan lumpuhnya. Tapi setidak-tidaknya di luar aku sendiri, tampak olehku bahwa aku masih dapat menulis, sekalipun dengan tangan kiri. Sekalipun hanya dua kata berturut-turut, lebih tidak. terdiam sejenak mau kau membukakan pulpenku? ISTRI MEMBUKA PULPEN. SUAMINYA MENANDATANGANI SURAT-SURAT DENGAN TANGAN KIRI. SETELAH ITU DIAMATI TULISANNYA DENGAN TERSENYUM SUAMItersenyum Aku sendiri tak dapat membaca apa yang aku tulis. ISTRI Tak perlu! Kau hanya tanda tangan SUAMI Tiap kali aku melihat namaku, aku melihat diriku sendiri ISTRI Nama tak lain dari suatu janji. SUAMI Janji yang harus ditepati! nyata gregetun dengan kekerasannya, kemudian menjadi lembut maaf. Ini tentu merupakan siksaan yang berat bagimu, bahwa kau harus memelihara aku seperti anak kecil. ISTRI Anak kecil!? Pak, jangan katakan itu! SUAMI Ya, anak kecil memang harus dipelihara baik-baik. Tapi ini sungguh tidak adil, bahwa kau mendapat kebobrokan tua bangka ini seraya menunjuk dirinya untuk kau pelihara ISTRI keras Tidak! Tidak! Itu sudah kewajibanku! SUAMI Tersenyum mengejek campur iba Kewajiban!? Seperti kita sudah kawin lama saja. Padahal baru dua tahun. diam sejenak Dulu aku sehat. Cuma agak terlampau matang barangkali, di samping keremajaan yang masih hijau. Tapi dulu aku mempunyai anggapan, bahwa orang membutuhkan dua umur perempuan untuk mengisi umur satu laki-laki. Kiranya bagiku tak sampai memerlukan perempuan kedua, sebab yang pertama saja sudah pusing jiwanya olehku. ISTRI Waktu kita kawin, aku tidak menganggap kau tua. SUAMI Persis dua kali umurmu. Perkawinan kita ini sudah menjadi rumusan ilmu pasti dengan hasil salah. Dua kali satu nol ISTRI Kau pasti akan sembuh lagi, Pak, waktu kita kawin kau masih sehat. SUAMI Akan sembuh dan bertambah tua. Kita perlahan-lahan tumbuh saling mendekati akhirnya mencapai titik pertemuan kalau sudah tidak mempunyai arti lagi. Hari tua tak mengenal perbedaan umur lagi. ISTRI berdiri Ada orang mengetuk pintu. KETUKAN INI SEBENARNYA TIDAK ADA SUAMI melihat jam tangan Kau salah dengar. Ia tentunya belum datang. Biasanya ia selalu tepat pada waktu yang dijanjikan. ISTRI Tapi aku serasa mendengar sesuatu. SUAMI Mendengar sesuatu? Seperti pekan lalu? ISTRI terkejut, gelisah Tidak! Tidak! Bukan itu! Maksudku ketukan pintu! SUAMI Tak ada ketukan pintu. Badanku lumpuh tetapi pendengaranku masih baik. ISTRI gelisah Mungkin aku keliru, sangkaku bunyi pintu. Tapi aku salah dengar? SUAMI Orang yang mengalami sesuatu mungkin bisa keliru. Di dalam dan di luar manusia itu ada suara. Soalnya, apakah orang lain juga mengalamai hal yang sama? ISTRI Sudah! Sudah! Jangan mulai lagi! SUAMI Apa yang kau dengar? ISTRI Pintu. Tapi aku keliru! Sudahlah. SUAMI Aku hanya ingin menolongmu. Tapi untuk itu perlu berterus terang, yang disembunyikan akan menjadi busuk. Aku ingin menyembuhkan. ISTRI Aku tidak sakit, Pak⊠SUAMI perlahan, tetapi dengan tekanan Kau dengar lagi anak menangis? ISTRI Tidak! Tidak! SUAMI Jangan disembunyikan, aku ingin menolongmu. Waktu berjalan terus tanpa kata. Apa yang sudah lalu kau dengar sekarang. Kau ketinggalan sendiri di masa silam. Kau harus mengejar kami. Jangan tinggal di sana. Anak itu sudah mati, sudah lebih dari satu tahun. ISTRI Jangan usik soal itu lagi! SUAMI Kau sudah ketinggalan waktu lebih dari satu tahun ISTRI Aku dengar tangis anak itu. Aku bersumpah! Aku dengar! SUAMI Yang baru-baru ini kau pungkiri juga. Setelah lama barulah kau mengaku. Itu bagus sekali. Tandanya kau sadar akan kesendirianmu. Sendirian dalam waktu, dengan kenangan sebagai dunia sekitarmu. Kau harus lekas-lekas kembali, sebab kami terus maju. Jarak waktu antara kau dan kami semakin jauh. ISTRI kehabisan tenaga Sudahlah! Sudah! Aku tidak mendengar SUNYI BEBERAPA SAAT, SUAMI BERDIRI DAN BERJALAN DENGAN SUSAH PAYAH MENDEKATI POTRET KECIL, POTRET SEORANG ANAK BAYI, YANG BERADA DI ATAS LEMARI BUKU SUAMI Untunglah aku sudah membuat potret ini. Sekarang aku tak dapat membuatnya lagi. Tanganku tak kuasa lagi memegang alatnya. Tapi potret ini kubuat, dulu ketika anak ini baru lahir, belum dapat dikenali wajahnya, belum dapat dikenal mirip siapa wajahnya. Sayang tak lama kemudian meninggal. Tiba-tiba berpaling pada istrinya dengan pandangan tajam Ingatanku mulai tumpul. Bukankah kata dokter, anak itu mati lemas karena mukanya telangkup ke bantal? ISTRI Aku harap jangan bicarakan itu lagi! SUAMI Begitu kata dokter, bukan!? ISTRI Ya! SUAMI Tak seorang pun dapat berbuat apa-apa. Tak seorang pun bersalah! ISTRI Tak bernada Tak seorang pun! SUAMI KEMBALI MENEKUNI POTRET SERAYA TERMENUNG SUAMI Dengan membuat potret ini, seolah-olah aku telah merampas hidupnya. Aku bangga sekali dengan anak ini. Masih ingat kau? istri diam membuang muka Bangga bercampur takjub. Bangga karena kenyataan sekalipun keadaanku begini, masih dapat punya anak. Boleh dikata suatu keajaiban. Kelahiran dari cipta. Seperti dalam dunia wayang saja. Indrajid lahir karena kekuatan cipta. Pintu diketuk orang, istri terkejut. Suami melihat jam tangannya Pintu diketuk orang? ISTRI Aku tak dengar! SUAMI Itu salah! Mestinya kau dengar apa-apa. Tapi pintu diketuk orang. Ia datang terlalu pagi, tapi tak mengapa. Kita boleh bergembira, bahwa satu-satunya sahabat kita masih tinggal mengukur waktunya dengan hasrat dan bukan dengan jamnya. Suruh dia masuk. Tentu kau senang melihat dia kembali Istri berdiri lurus saja tak bergerak ISTRI AkuâŠ. tidak senang! SUAMI tajam Masukkan dia! ISTRI PERGI, SUAMI KEMBALIKAN POTRET, TETAPI LANTAS DIKEMBALIKAN PADA TEMPAT SEMULA. LALU ISTRI DAN SAHABAT MASUK. SUAMI MENYAMBUT DENGAN SUSAH PAYAH DENGAN ULURAN TANGAN KIRINYA, KEMUDIAN KEMBALI DUDUK KE KURSINYA SAHABAT Bagaimana dengan keadaan badanmu? SUAMI Semakin buruk, kepala tinggal menunggu apa yang dilakukan oleh badan. Pikiranku masih terang, itulah yang malah membuat aku susah. Serasa badanku dibelit ular sampai remuk, tapi kepalaku tak apa-apa, hingga aku dapat menyangsikan semua dengan terang. SAHABAT Apa kata dokter? SUAMI Dokter, aku sudah tidak pakai lagi. Sudah sering berganti, tetapi mereka tak dapat menyembuhkan. Kata mereka, penyakitku ini akan hilang dengan sendirinya. Sekarang aku tak mau melihat mereka lagi. Dengan begitu mereka pun tak akan dapat memberikan aku harapan-harapan palsu lagi. Sekarang aku bersikap tak peduli sahabat berpaling pada istri SAHABAT dengan lembut Dan kau, apa kabarmu? ISTRI Baik! Cuma kepalaku agak pening! SUAMI kepada Sahabat Aku ingin bicara dengan kau tentang dia. Barangkali kau dapat memberi pertimbangan. Sayang akhir-akhir ini kau jarang sekali datang. SAHABAT MENJAWAB SUAMI, TAPI DENGAN MEMANDANG ISTRI SAHABAT Akhir-akhir ini aku mendapat kesan, bahwa kedatanganku tak begitu dapat sambutan seperti dulu-dulu Istri memandang jurusan lain SUAMI Itu cuma perasaanmu saja. Tapi aku yakin, pasti bukan aku yang menimbulkan kesan itu, aku senang kalau kau datang Diam sejenak Aku tahu, bahwa antara kita ada terjalin satu ikatan, ikatan yang melebihi persahabatan semata. SAHABAT Begitu memang! ISTRI terkejut Tidak! SAHABAT Bukankah sudah waktunya sekarang berterus terang? SUAMI Selamanya memang lebih terang, kalau berterus terang. SAHABAT Nah, mulailah! Mengapa kau telepon aku suruh datang kemari? Mengapa kau minta aku datang tepat pada waktu yang kau tentukan? ISTRI Dia menelpon? kepada suami Aku tak tahu, Pak, mengapa tak kau katakan padaku. Katamu dia akan datang seperti dulu-dulu. Tapi kau tidak minta dia datangkan!? SUAMI Aku ingin pulih kembali persahabatn kita dulu. Kita dulu mengalami bersama saat-saat yang menyenangkan, kita bertiga dekat sehabis perkawinan kita. Persahabatan yang jarang terjadi, sudah merupakan tri tunggal kepada sahabat dan ketika kau tak datang-datang lagi, entah apa sebabnya aku tak tahu, maka di rumah ini lalu menjadi sepi. Dapat kau pahami, bukan? Seorang yang lumpuh, seorang istri cantik yang muda ini, membawa kekakuan, membawa kesepian. Dan dalam kesepian lantas tumbuh suara-suara aneh yang mengacaukan alam pikiran. Sebab itu kuminta kau datang, Sahabat. Kau sebagai satu-satunya suara hidup untuk melawan suara-suara mati dalam kesepian kami. SAHABAT Apa maksudmu? Suara-suara mati? Aku menjadi curiga padamu! SUAMI Orang cacat selamanya dicurigai. Ya, mereka adalah musuh-musuh yang dijelmakan dari perasaan takut orang-orang waras. SAHABAT mengancam Apa suara-suara mati itu? Sunyi seketika, suami memasang telinga, suara pintu diketuk orang ISTRI memekik Tidak! Aku tidak mendengar apa-apa! SUAMI Ssttt! Pintu diketuk orang? ISTRI Aku tak dengar apa-apa! SUAMI melihat jam Pengantar pos. datangnya mesti tepat waktu begini. Tadi kuminta Bujang segera membawa surat-suratnya ke mari. BUJANG MASUK DENGAN MEMBAWA SURAT-SURAT YANG DIULURKAN KEPADA ISTRI BUJANG Ada surat buat Nyonya! ISTRI TAK BERGERAK. BUJANG MASIH BERDIRI DENGAN TANGAN TERJULUR SUAMI Itu⊠ada surat untukmu! ISTRI MENDEKATI BUJANG, PERLAHAN-LAHAN SEPERTI DALAM MIMPI DAN DENGAN ACUH TAK ACUH MENGAMBIL SURAT. BUJANG LANTAS KELUAR LAGI. ISTRI TINGGAL BERDIRI SAJA. TANGANNYA LURUS KE BAWAH. SURAT ITU DIPEGANGNYA TANPA DIBACA SUAMI Mengapa kau berdiri saja? SAHABAT Ada apa? Dari siapa surat itu? ISTRI tak bernada Dari kau! SAHABAT tersentak Apa maksudmu? ISTRI masih tak bernada Setahun lamanya kau tulis surat padaku. Aku tak berani membicarakan soal itu dengan kau. Cuma aku memberikan isyarat agar kau dapat merasa. Itulah sebabnya kau merasa di sini tak lagi dapat sambutan baik seperti dulu-dulu. Kini sudah waktunya berterus terang seperti katamu tadi. Baiklah aku senang sekarang, tak perlu lagi harus bersembunyi. Cuma aku tak mengerti, mengapa kau siksa aku dengan surat-surat itu. SAHABAT pada suami Apa artinya semua ini? SUAMI Suara-suara mati! Ia mendengar suara-suara itu. Dan kini ia melihat isyarat-isyarat mati. ISTRI seraya memerlihatkan surat Tapi toh surat ini ada padaku. Aku kenal tulisan ini seperti aku kenal tulisanku sendiri. Setahun lamanya aku menerima surat-surat dengan tulisan ini. Mula-mula sesaat setelah matinya anak itu. SAHABAT Tapi mengapa kau sangka aku yang menulis? ISTRI Sebab hanya kau yang tahu apa yang tertulis di dalamnya! SAHABAT MEREBUT SURAT DARI TANGAN ISTRI SAHABAT Berikan surat itu. melihat suami Aku tidak menulis surat itu! ISTRI Namamu memang tidak kau tuliskan, tapi cuma kau yang tahu apa isinya. SAHABAT Aku berani bersumpah bukan aku yang menulis surat ini! ISTRI Surat-surat yang lain pun tak pernah kau tanda tangani. SAHABAT Aku tak pernah menyurati kau! Aku tak akan berani! Aku takut⊠ya, aku takut akan membuka rahasia sendiri kalau aku menulis surat betapapun aku sudah berhati-hati. ISTRI Dalam hati akupun bertanya-tanya, mengapa begitu sampai hati kau melakukannya. Semula aku menangis karenanya, karena kekejamanmu. Tapi kemudian ketika aku mulai berpikir, bahwa aku mungkin benar maka mengertilah aku, bahwa kau harus membenciku. SAHABAT memegang bahu Istri Apa yang kau katakan itu? Demi Allah, katakan apa yang telah terjadi! ISTRI MELEPASKAN DIRI DARI PEGANGAN SAHABAT LALU PERLAHAN MENUJU KE DEPAN SERAYA MENGUCAPKAN YANG BERIKUT, SEPERTI BICARA PADA DIRI SENDIRI ISTRI Mula-mula ada perlawanan, perlawanan karena tak percaya, karena keyakinan dalam dirimu. Kau mulai tahu bahwa tuduhan-tuduhan itu bohong oleh kepastian pengalaman. Tapi apa yang terjadi sebenarnya, tak dapat diikuti lagi. Kebenaran itu terletak di masa silam dalam dirimu Cuma kenangan padanya. Lalu kenangan itu perlahan disinggung. Lama kelamaan kau terlepas dari masa silam, sampai pada saat kenangan itu membentuk kehidupannya sendiri. Dan runtuhlah kepercayaan pada apa yang kau ketahui. Mula-mula kau lawan kesadaran ini. Tapi sudah tidak ada lagi sisa-sisa kepastian yang tinggal. Dan kekuatan dalam dirimu pun menjadi liar. SERAYA MENATAP DENGAN PANDANGAN REDUP KE SEKITAR. SEAKAN-AKAN HENDAK MENGUJI KEJADIAN-KEJADIAN DI MASA SILAM PADA BENDA-BENDA DI DALAM KAMAR. Benda-benda di sekitarmu mulai kehilangan kemesraannya, soal yang paling remeh menjadi saing dan memuakkan dan mendorong kau menjauhinya. Meja dan kursi dalam kamar, pohon-pohon di jalan, mega-mega di langit. Semuanya menarik diri darimu, mereka jadi samar-samar mengandung rahasia. Itulah yang memberi kesepian yang tak tertangguhkan lagi. Dan bayang-bayang yang timbul dalam dirimu penuh dengan dendam dan benci. PADA KALIMAT BERIKUTNYA, SEBENTAR ISTRI MELIHAT PADA SAHABAT YANG MEMERHATIKAN DIA DENGAN PENUH RAWAN DAN KASIH. SUAMI MENGIKUTI PANDANGAN MEREKA ITU. PADA MUKANYA TERBACA PERASAAN SAKIT HATI, PUTUS ASA DAN DENDAM YANG BERKOBAR-KOBAR KARENA KESEPIAN YANG DILONTARKAN OLEH ISTRINYA Yang menjadi teka-teki bagiku ialah, mengapa manusia itu mesti menjadi musuh dirinya sendiri? Mengapa dalam satu tubuh bersarang harapan damai bersama dengan kekuatan yang membawa kebinasaan. Dan lambat laun kau tenggelam dalam kesangsian, dalam ketakutanâŠdalam ketakutan, dalam kesamaran dan keasingan!! Kadang-kadang, serasa ada dinding yang membelah badanku menjadi dua, di sisi kanan aku dapat berpikir, mengetahui, melihat keadaanku, mengikuti masa silam dengan keyakinan yang pasti. Tetapi di sisi kiri segala tumbuh dalam diriku, kecemasan, bayang-bayang yang serba samar. Sedang akalku tak kuasa menembus dinding itu. seolah-olah sudah kehabisan napas Kadang-kadang, serasa akal memukul-mukul seperti hendak melepaskan diri, tetapi dindingnya terlalu kuat. Aku tahu aku hidup dalam kebohongan, tapi kebohongan itu sangat kuat menguasaiku. Ada sebuah dinding yang membatasi antara aku dan suara anak itu menangis. Aku tidak dapat meneliti dari sisi dinding sebelah mana datangnya suara itu. SAHABAT Kau mendengar anak menangis? ISTRI Ya. Tangis anakku, anakku yang telah mati seraya menunjuk suaminya Dia, dialah yang memeringatkan aku terhadap suara itu. Dialah yang mula-mula mendengar tangis itu, kemudian disampaikan kepadaku. Diam sejenak Kemudian datanglah kesangsian itu, kemudian suara itu. SESAAT SEPI MENCEKAM SUAMI Kasihan. pada sahabat Tidak benar! Tidak benar, bahwa aku yang mulai mendengar suara itu. Itu hanya angan-angan saja. Tak dapat disesali dia. ISTRI Bersamaan waktunya dengan itu datanglah surat-surat itu, surat-surat yang berisi tuduhan. Surat dari satu-satunya orang yang sebenarnya dapat menolong aku. Surat dari kau! Oh, alangkah kejamnya. Kejam! Bahwa datangnya dari kau. Bahwa kau menuduhku! SAHABAT Apa yang telah kutuduhkan padamu? ISTRI Bahwa aku telah membunuh anakku sunyi senyap SAHABAT Itu tidak benar! ISTRI Di sisi kanan kebenaran, di sisi kiri dosa dan di tengah-tengah dinding. Tiap-tiap manusia selalu ada perasaan dosa yang masih samar-samar, masih mencari dasar. Kaulah yang memberi dasar itu dengan surat-suratmu! SAHABAT seraya menunjuk surat Jadi kau anggap aku yang menulis surat itu? ISTRI Ya! SAHABAT Boleh aku membacanya? ISTRI Boleh, nanti kau akan melihat dirimu sendiri seperti di dalam cermin. SAHABAT MEROBEK SAMPUL SURAT, SURAT DIKELUARKAN LALU DIBACA SUAMI Apa isinya? sahabat lama memerhatikan suami dengan pandangan curiga SAHABAT geram Kau pembunuh! SUAMI menyindir tajam Aku? Aneh sekali! Boleh aku melihat? SAHABAT MELEMPARKAN SURAT KEPADA SUAMI. SUAMI DENGAN SUSAH PAYAH MEMUNGUTNYA DI LANTAI SUAMI Kau salah baca. Sudah kusangka. Di sini tertulis âIbu pembunuhâ ISTRI Aku? Oh, lain tidak? SUAMI Tidak. SAHABAT kepada Istri Mesti ada yang mengetahui tentang anak kita. Ya, aku tak mau membisu lebih lama lagi. Kau tahu, bahwa aku cinta padamu. Jadi tak mungkin aku yang menulis surat-surat itu. Surat ini pun tidak! Aku tak berubah. Aku tak menulis surat-surat itu, percayalah! Percayalah! ISTRI Aku mau percaya padamu. Aku pun tak inginkan bukti apa yang kau katakan sudah cukup. Hanya karena kau yang mengatakan. Kalaupun aku melihat sendiri kau yang menulis aku pun akan percaya juga. Sebab aku mau percaya dinding dalam diriku yang membatasi antara bukti dan harapanku. SAHABAT Aku berhak atas dirimu. Aku tak sudi lama lagi dipaksa melepaskan kau karena belas kasihan. SUAMI Jangan hiraukan aku! SAHABAT kepada Istri Lingkungan ini tak baik bagimu, kau harus pergi dari sini. Kubawa kau dari sini, hawa sekitar sini sudah busuk, cahaya di sini sudah beracun. Kau tak bebas bernapas. Ikutilah aku. SAHABAT MEMEGANG LENGAN ISTRI. ISTRI TIDAK MELAWAN SUAMI Tidakkah kau minta diri dulu dariku? SAHABAT PUN MENDEKATI SUAMI TANPA MELEPASKAN LENGAN ISTRI. SUAMI BANGKIT DARI KURSINYA DENGAN SUSAH PAYAH DAN BERDIRI DI HADAPAN MEREKA. KETIGA ORANG ITU SEKARANG BERDIRI DEKAT POTRET BAYI DI ATAS LEMARI BUKU SUAMI Aku harus tinggal di sini. Aku tak dapat meninggalkan dia. Aku tahu betapa berat penanggunganmu. Seorang yang tak patut mendapat kasih. Seorang pincang dan lumpuh seperti aku tak sepatutnya berkumpul dengan orang yang hidupnya tanpa cacat, sebab ia cuma menghalangi kebahagiaan orang lain saja, sering aku berpikir apakah tidak lebih baik kalau aku memutuskan untuk melepaskan kau dariku. Syukurlah kini sudah ada orang ketiga yang mau melakukannya. Pergilah kau bersama dia. Malapetaka yang kusebar, kini sudah seperti penyakit, semakin lama semakin payah, tidak menjadi berkurang. Dan hidup yang kutempuh sekarang ini sudah tidak memberikan bahagia. Aku hanya dapat menebusnya dengan kematianku. SAHABAT dengki Sayang! ISTRI Untung tak ada lagi anak yang akan mengikat kau! Barangkali di luar rumah ini kau pun tak akan mendengar tangisnya lagi! ISTRI MELEPASKAN DIRI DARI PEGANGAN SAHABAT ISTRI Aku berterima kasih padamu bahwa selama ini kau telah banyak berkorban untukku. Tapi aku mohon jangan coba kau bujuk aku. Aku tahu lebih pasti bahwa aku mesti tinggal padanya daripada hasratku ikut bersamamu. SAHABAT MELANGKAH MAJU KEPADA SUAMI DENGAN MENGANCAM SAHABAT Aku dapat menghajar kau jahanam! Kau jerat dia di sini! Kau bunuh dia! SUAMI tersenyum Aku cuma seorang yang malang, yang lumpuh. Kumaafkan kau! SUAMI LUPA DISEBABKAN KARENA KEMENANGANNYA. SUAMI MENGULURKAN TANGAN KANANNYA. SAHABAT TAK MENYAMBUT ULURAN TANGAN ITU, IA MEMBELAKANGI. TERPIKIR SEJENAK, TIBA-TIBA CEPAT IA MEMBALIKKAN BADANNYA KEMBALI SAHABAT Jarimu kena tinta! SUAMI CEPAT MENARIK TANGANNYA, ISTRINYA MELIHAT TANGANNYA SENDIRI, KEMUDIAN MENGHAMPIRI SUAMINYA, MEMEGANG TANGANNYA ISTRI Tinta? Aneh sekali! Coba lihat! SUAMI berteriak karena rahasianya terbuka Pergilah bersama dia! Tinggalkan aku sendiri! SUAMI CEPAT MENARIK TANGANNYA DAN JATUH. DALAM USAHANYA MENCARI PEGANGAN PADA LEMARI BUKU. TANGANNYA MENYINGGUNG POTRET BAYI HINGGA JATUH PULA KE BAWAH. HENDAK DITANGKAPNYA POTRET ITU, TAPI SIA-SIA DAN POTRET ITU BERANTAKAN DI LANTAI. DALAM PADA SAAT ITU, ISTRINYA MENJERIT ISTRI IaâŠ. Ia bergerak! SAHABAT PERLAHAN-LAHAN MENDEKATI SUAMI DENGAN SIKAP MENGANCAM SAHABAT Tanganmu dapat bergerak. Tangan kananmu kena tinta! Kau apakan dia! seraya menunjuk istri Kau apakan anaknya!? SUAMI BERDIRI TEGAK DENGAN MUDAHNYA. IA TAK LAGI LUMPUH. KAKINYA MENYAMBAR POTRET. TANGANNYA MENUDING ISTRINYA SUAMI penuh kebencian dan sombong atas kemenangan Biar dirasakan siksaanku sebelum yang kalian terima di neraka! SAHABAT Seraya menarik bahu istrinya Mari! Ikutlah denganku! Biar dia menghukum perbuatannya sendiri. ISTRI Tunggu dulu melepaskan bahunya Diam! Diamlah! KEDUA LAKI-LAKI SALING BERPANDANGAN PENUH KEHERANAN ISTRI Oh, tak dengarkah kau? Tak dengarkah? Anakku menangis! Anakku menangis! Anakku menangis!LAMPU DIPADAMKAN LAMBAT LAUN. PADA SAAT KESEPIAN MENYUSUL TAMAT
naskah suara suara mati